Home ~ Tokoh Inspiratif ~

Surat Sahabat

Surat Sahabat

3 Des 2009

Blog Cerita Inspirasi Kategori Tokoh Inspiratif

Virus HIVSahabat, aku Reni, semoga kamu tidak lupa. Kita memang sudah lama tidak bertemu. Cerita tentangmu dan sahabat-sahabat lain memang sudah lama tidak tercipta lagi. Seingatku, kita terakhir bertemu saat aku menikah dengan Mas Didit teman kuliahmu itu sekitar lima tahun yang lalu. Memang, seperti yang kamu ketahui dulu aku adalah wanita baik-baik dan sekarang pun aku masihย  baik.

Tahukah kamu? bahwa setahun kemarin kita sudah bercerai? Memang pernikahan kami sangat sempurna pada awalnya. Dulu karir Didit begitu maju, sebagian gaji yang dia gunakan untuk investasi juga membuahkan banyak hasil. Keluarga kami hidup hidup sangat layak, waktu itu semuanya lebih dari cukup.

Tapi entah mengapa, Mas Didit mulai terjerat dengan narkoba. Sebenarnya, dia termasuk pria yang setia. Dia juga tidak pernah bermain perempuan. Dia hanya terjerumus ke Narkoba.. itu saja. Semenjakย  itu, keharmonisan keluarga kami mulai goyah. Kami sering bertengkar. Saya sangat tidak suka dengan kebiasaannya yang suka mabuk-mabukan dengan rekan bisnisnya itu.

Akhirnya, kami memutuskan untuk bercerai. Mulai saat itu yaitu saat usiaku menginjak 25 tahun, aku ikut paman bekerja di Purwokerto. Jilbab aku kenakan sebagai tanda bahwa aku ingin menjalani hidup baru dengan sebaik-baiknya. Aku juga aktif di berbagai kegiatan sosial yang diselenggarakan perusahaan, dari darma bakti hingga sunatan masal.

Pada suatu saat, perusahaan kami mengadakan kegiatan donor darah. Seperti biasa, aku juga terpanggil untuk ikut menyumbangkan darahku. Tapi apa yang terjadi? dari tes darah di laboratorium diketahui bahwa aku mengidap virus HIV positif. Jelas, virus ini ditularkan oleh suamiku. Sebab empat bulan kemarin aku juga mendapat kabar bahwa Didit telah terbukti positif HIV. Virus HIV yang menyerang Didit berasal dari salah satu jarum suntik narkoba yang ia gunakan. Hatiku hancur seketika. Aku sudah berusaha merahasiakan penyakit ini, tapi akhirnya teman-temanku mengetahui juga. Mereka mulai menjauh dan berpikir yang tidak-tidak tentang aku.

Jilbab mulai kucopot, aku tidak mau menodai kesucian penutup aurat ini. Gosip tidak sedap tentang aku mulai menyebar. Aku sangat malu hingga aku memutuskan pulang ke tempat Ibu. Tapi ternyata keluargaku juga sangat malu dengan keadaanku. Bapak malah mengusirku dari rumah. Hanya Ibu yang setia menemani aku waktu itu. Dia juga yang mencarikan aku kost dan mau mengantarkan aku ke rumah sakit untuk berobat.

Rumah sakit pun ternyata juga cukup brengsek. Aku sempat berpindah-pindah ke tiga rumah sakit sebelum dirawat di tempat rehabilitasiku sekarang ini. Rumah-rumah sakit itu menolak merawat dan memberi terapi, sekalipun itu cuma rawat jalan. Alasan-alasan yang mereka utarakan pun tidak ada yang jelas.

Sekarang aku tinggal di sebuah panti rehabilitasi AIDS. Aku bisa tinggal dan dirawat secara gratis di sini. Yayasan pemilik panti ini memiliki banyak donatur. Doa dan syukurku selalu kupanjatkan agar Tuhan berkenan membalas kebaikan mereka dengan berlipat ganda. Aku memang masih terlihat sehat hingga saat ini. Kata dokter, masa inkubasi virus HIV sekitar 8 tahun. Maka hingga tujuh tahun ke depan keadaanku masih baik-baik saja seperti sekarang.. sesudah itu? entahlah.

Saat ini hanya satu orang yang dekat denganku, yaitu ibuku. Tetapi setelah aku masuk panti kami menjadi terpisah. Kami hanya berkomunikasi lewat telepon. Aku sangat kesepian di sini, sekalipun orang-orang yang merawat aku adalah orang-orang yang sangat baik, tetapi aku tetap tidak bisa merasa dekat dengan mereka. Hanya kamu sahabat, serta teman-teman di waktu dulu yang bisa aku harapkan.

Masihkah kamu mau menyediakan lenganmu? sekedar untuk menyentuh diriku yang kotor ini? masihkah kau sediakan bahu itu? seperti dulu? saat aku, kamu, dan sahabat-sahabat lain masih setia saling berkalung tangan? bahkan.. hingga 7 tahun nanti, saat aku mulai lemah, saat aku mulai berubah menjadi sosok berbau busuk dan sangat menjijikan, masihkah kau mau menjengukku? sahabat.. aku sangat merindukan kalian..

Salam hangat dariku,
Reni

—————————————–

***Surat di atas hanya fiktif hasil tulisan saya, tetapi inti cerita diangkat dari kehidupan nyata seorang sahabat.
***Nama “Reni” hanyalah samaran dan rekayasa belaka, mohon maaf jika ada kesamaan nama.
***Foto anatomi Virus HIV diambil dari http://mpelembe.blogware.com. Foto ini berlisensi bebas untuk publik (GPL).
***Klik di sini untuk belajar lebih lanjut tentang AIDS,ย  atau klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut tentang virus HIV.

.

62 Komentar di “Surat Sahabat”

 

  1. sibaho way berkata:

    jadi ingat lagunya katon b dan ruth s ๐Ÿ™‚
    semoga cerita ini bisa menyadarkan orang2 yang masih mempunya stigma negatif tentang ODHA

  2. elistadyon berkata:

    selamat pagi mas joddie

  3. ajeng berkata:

    Datanglah padaku sahabat, lengan dan bahu ini akan selalu cukup lapang untuk tempat berbagimu..
    Semoga masyarakat semakin ‘luas’ menyikapi ODHA ini. Nice share..

  4. jhoni berkata:

    saat saya dihadapkan pada masalah seperti ini, saya akan mengingat tulisan ini, agar saya bisa lebih bijak dlam bertindak………..thanks sob!!!

  5. Niken berkata:

    ODHA bukan sebuah pilihan dalam menyikapi hidup… Merekapun tak inginkan keadaan ini dan qta sebagai sahabat tak akan tertular hanya karna kita berbagi bahu n sekedar memberi perhatian untuk mereka…
    Jangan segan sobat karna aq akan merasa bahagia jika kau datang berbagi beban itu hingga aq bisa tau aq adalah sahabat sejati yang bisa kau miliki…

  6. Reni yg lain berkata:

    sebagai pengidap HIV, aku sangat tersentuh dengan artikel ini. semua yg ingin aku katakan sudah tertuang disana.. thanks sob atas kepedulianmu, semoga artikel ini bisa menyentuhi orang2 yg sinis pada kami, Tuhan memberkatimu..

  7. ivenx oyz berkata:

    wah .. menarik ni ceritanya ,,,
    slam kena’y mas….

  8. Yolis berkata:

    ya.. semoga tulisan mas ini dapat membuka pikiran orang tentang penderita AIDS,, mereka bukan untuk dijauhi,, justru sebaliknya rangkullah mereka… yang dihindari tuh penyakitnya!!

  9. fanny berkata:

    tulisan yg menyentuh. menyadarkan kita akan rasa peduli yg harus dimiliki thd penderita Aids.

  10. NURA berkata:

    salam sobat
    wah kenapa jibabnya dicopot ,,,hanya karena gosip tak sedap…
    itu nanti malah menambah gosip baru lagi.

  11. thepenks berkata:

    setuju dan sependapat dengan saudari yolis diatas..

  12. Gek berkata:

    Masih sedih tentang tanggapan orang2 dengan penyakit ini. Saya hanya bisa berharap kita semua waspada dan dihindarkan dari penyakit ini. Amien.

  13. Gek berkata:

    Link untuk follow ga ada ya?
    Kalo gitu, link nya aja saya pasang ya sob,
    semoga di back link, thanks! ๐Ÿ™‚

  14. Edi Psw berkata:

    Ceritanya menarik banget nih.
    Begitu mengharukan.

  15. Abula berkata:

    kepedulian kepada sesama adalah cermin ke-manusia-an….
    itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya…

    Salam Hangat Selalu

  16. Dinoe berkata:

    Cerita yg sangat menyentuh bang..memang kebanyakan masyarakat kita terlalu takut dgn penyakit HIV ini, sebenarnya penderita tak perlu di jauhi.. Sebaiknya di beri support utk bertahan hidup

  17. Berry Devanda berkata:

    aw…aw…aw…
    saya baca dari awal sampai akhir…
    terkdang, kita berfikir hidup ini tak adil…
    tapi, pasti ada pelajaranya…

  18. zee berkata:

    Kasihan ya.
    Jalan hidup orang memang beda-beda, tidak bisa ditebak akan seperti apa jadinya nanti.

  19. and1k berkata:

    wah mas gambaarnya kok kuman gitu emang ada hubunganya ya mas. hehehehehehehehe

  20. guskar berkata:

    ODHA semacam Reni ini yg harus lebih mendapatkan simpati dari kita

  21. TRIMATRA berkata:

    ceritanya meski fiktif tapi telah jadi fenomena nyata dimasyarakat. semoga tabah mereka hiv-er

  22. christie berkata:

    yup. setuju, ODHA membutuhkan perhatian dari kita. sangat disayangkan jika ada diskriminasi dalam hal pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit.
    dan sepertinya perlu lebih banyak kampanye mengenai penyakit ini, mengenai cara penularannya, sehingga orang2 ga perlu takut, jika hanya bersalaman dengan ODHA.

  23. sobatsehat berkata:

    tidak ada alasan untuk menolak mu sahabat. tetap semangat. toh ajal tidak ada yang tahu………

  24. ivan kavalera berkata:

    bahuku, salah satu yang bersedia untuk itu.

  25. ateh75 berkata:

    Sungguh mengharukan ,tapi kenapa jilbabnya dicopot justru jilbab penguat iman kita pada sang khalik.

  26. planktongirl berkata:

    miris banget baca artikelnya kakak..
    semoga TUHAN memeberikan jalan terbaik untuk mereka..

  27. mc berkata:

    klo aku begitu mainnya sudah pasrah sajalah, huh….

  28. attayaya berkata:

    nasib tragis korban aids
    mari bantu sesama

  29. heLga Gaga berkata:

    wiiih keren postingannya

    heLga Gaga likes this

  30. Kang Sugng berkata:

    Wuih.. kweren bngt Mas Jod critanya.

    Sebenarnya kita itu ndak perlu mendeskriminasikan para pengidap HIV, mereka cuma korban, mereka juga manusia biasa sama seperti kita.

  31. Kang Sugng berkata:

    Tapi maaf Saya kurang setuju dengan Pencopotan Jilbabnya, jilbab adalah penguat iman kita, sekali berjilbab jng prnh dilpas slamanya.

  32. jeruk berkata:

    kalo aku ketemu sama reni..aku pasti masi mau main sama dia ๐Ÿ™‚

  33. PRof berkata:

    Beban yang harus dipikul akibat ulah orang lain…, kenapa harus menambah berat beban mereka….???

  34. and1k berkata:

    mau promosi post baru nih mas kinjungan balik ya ,as

  35. dwina berkata:

    semoga sahabatnya tabah menjalani cobaan ini ya mas….
    duh miris banget aku bacanya.

  36. ILHAM berkata:

    waaah, saya turut prihatin…..
    semoga cepet dapet penggantinya yaaa…..
    good luck and SmangAAAAAATttttttttttttttt………….

  37. Belajar Blog berkata:

    benar-benar menyentuh
    AIDS bisa menular ama sapa dan dimana aja
    jadi kudu waspada

  38. heru berkata:

    AIDS, ngak kebayang deh klo ada yang tertular ๐Ÿ™

    jangan sampe deh

  39. elpa berkata:

    penderita aids tak seharusnya di asingkan,tho bukan kemauan sendiri musibah itu dtng tanpa ijin.harus diraih kasih semangat agar bs bertahan
    mereka insan seperti kita juga

  40. achoey berkata:

    Reni, sebuah pertanyaan yang mest di jawab

    Sobat, akhirnya terdampar pula aku d sini ๐Ÿ™‚

  41. anitamu1 berkata:

    Intinya STOP FREE SEX…
    Pakailah kondom demi keamanan dan kesehatan
    Semoga keluargaku tidak mengalami nasib seperti diatas,,,amien,,,—> lanjut dengan merenung!!! hhheee

  42. Ikutan Ngeblog berkata:

    Sahabat sejati akan selalu ada disaat suka dan duka.
    Menjauhi penyakit bukan berarti menjauhi orang yang menderita penyakit itu!

  43. JR berkata:

    selamat malam teman, JR dateng kembali absen malam ini
    okelah kalo begitu teman…..sebuah cerita akan selalu ada dalam kehidupan ini

  44. indotopten berkata:

    Account situs Anda telah disetujui admin indotopten, cek panduan di email atau login di situs indotopten untuk informasi selengkapnya seputar statistik dan rangking situs ini.
    Terima kasih ๐Ÿ™‚

  45. ridho B berkata:

    menyentuh mas joddie…
    semoga sahabat tetap di dalam lindunganMu…

  46. ichaelmago berkata:

    bagus banget ceritanya…

  47. Cak Win berkata:

    Terharu aku, tetep semangat Boss ๐Ÿ˜€

  48. hpnugroho berkata:

    sangat menyentuh,
    bahkan mungkin inilah salah satu cerminan yg terjadi di sekitar kita, dimana masih banyak orang beranggapan yg tidak-2 pada penderita HIV …

  49. kasihan…
    karena AIDS, hidupnya jadi berubah
    wuih…
    apalagi nih blon ada obatnya

  50. ammadis berkata:

    Cerita menyentuh meski fiksi…

 

 

 

Tulis Komentar

Copyright © 2010 CeritaInspirasi.net. All rights reserved. Powered by Gravis Web Design