Home ~ Lain-Lain ~

Dari Dapur

Dari Dapur

12 Feb 2010

Blog Cerita Inspirasi Kategori Lain-Lain

DapurKenapa tema kompetisi ini “Solusi Pemberantasan Korupsi ala Blogger”? yup.. terlalu kontroversial, lumayan berat, emang gue pikirin, bukan urusan saya, dan bukan bidang saya, adalah beberapa jawaban ketika saya lemparkan tema ini pada perbincangan online dengan beberapa blogger dua bulan lalu saat kompetisi ini mulai dirumuskan. Tetapi ada juga yang bersuara: lanjutkan, salut,Β  dan saya pasti ikut.

Yup, kompetisi ini memang bisa dijadikan sebagai langkah awal jika ada sahabat blogger yang ingin lebih serius menekuni dunia penulisan. Saya hanya berusaha memberi jembatan antara dunia pustaka online dan offline.. antara bloggosphere dan buku. Seperti yang diketahui, dua dunia ini memiliki wacana dan aturan main yang sangat berbeda.. sesuatu yang sukses online bisa jeblok saat di offline-kan demikian pula sebaliknya.

.

Lalu kenapa temanya harus ‘itu’?

Kenapa tidak ‘cinta’ atau hal-hal lain yang sekiranya lebih gampang untuk ditulis? Tentu ada teori di balik itu.. ringkasnya, artikel harus mematuhi aturan main dunia offline – dalam konteks ini ialah aturan main di dunia pustaka atau penerbitan buku.

Dunia penerbitan mengenal dua tipe penulis. Sebut saja Open Writer dan Close Writer (sebenernya ada istilah yg lebih keren dan pas.. tapi mending pake ini aja deh biar gampang). Ilmu ini aku dapatkan dari sebuah lokakarya penulisan buku yang diselenggarakan oleh konsorsium penerbit-penerbit besar beberapa waktu lalu.

Close Writer adalah pengarang yang hanya menulis berdasarkan apa yang ada di dalam pikirannya. Apapun yang terjadi di sekitarnya tidak begitu mempengaruhi penulisannya. Dia hanya ingin menulis.. that’s all. Entah tulisannya itu akhirnya dapat berguna bagi masyarakat atau tidak, bisa dimengerti atau tidak, bisa memajukan atau justru memundurkan, itu tidak penting. Simpelnya, ‘pokoknya gitu’. Dan biasanya penulis tipe ini juga menuntut pembaca untuk menghormati prinsip-prinsipnya.

Open Writer adalah pengarang yang menulis berdasarkan apa yang terjadi di sekitarnya. Bisa dikatakan sebagai lawan dari close writer. Dia selalu mendapatkan inspirasi dari kejadian-kejadian di sekitarnya. Ia merasa sangat bertanggung jawab atas masalah-masalah di sekitarnya – dan ia berusaha menulis sesuatu untuk memberi solusi bagi masalah-masalah itu.Β  Sebelum menulis biasanya ia mengadakan semacam riset atau studi tentang apa yang akan ia tulis. Tingkat intelegensia tinggi dan jiwa sosial kuat sering menjadi ciri tipe penulis ini.

Buku yang dikarang oleh penulis open writer bisa beragam, contohnya buku-buku pengetahuan praktis yang selalu laris sepanjang jaman seperti: “Cara Merawat Jemani”, “Beternak Perkutut”, “Budidaya Lele”, dan “Belajar Ms Word”.

Bisa juga berupa novel dan karya sastra. Contohnya Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi yang mencoba memberi inspirasi kepada setiap pembaca untuk meraih mimpinya. Jelas, ini adalah sebuah jawaban yang diberikan oleh seorang Andrea Hirata dalam menjawab keadaan masyarakat yang mulai bingung apa mimpinya dan bagaimana cara menuju ke sana. Seabreg tulisan lain seperti “Supernova” dan “Perahu Kertas” milik Dee, serta “5 cm” milik Donny Dhirgantoro juga termasuk dalam tulisan open writer.

Jika mundur ke beberapa puluh tahun lalu, bisa didapati makin banyak lagi penulis dan sastrawan berkategori ini. Dari Chairil Anwar, WS Rendra, Sanusi Pane, hingga Gie yang terkenal dengan tulisan-tulisan politiknya yang luar biasa. Karya sosio-sastra memang berperan penting dalam memberi solusi moral pada sebuah bangsa. Lebih lengkapnya bisa bertanya ke bang Ivan Kavalera, saya yakin dia lebih ahli dalam hal ini.

Lha, hanya tulisan-tulisan Open Writer inilah yang diminati penerbit. Kenapa? karena karya mereka dibutuhkan oleh masyarakat.. Tulisan-tulisan close writer biasanya hanya mentok sebagai artikel di koran atau majalah.

So.. sebenernya tema “Solusi pemberantasan korupsi ala blogger” hanya sebuah sarana untuk menunjukkan pada dunia penerbitan offline bahwa di kalangan blogger ada penulis yang berkategori Open Writer. Tema ini juga sudah dimasak oleh pihak Delta Media serta pihak distributor Reka dan Gramedia.

.

Kenapa “Korupsi”?

Tema ini dipilih karena dapat mendorong blogger untuk menulis dengan prinsip Open Writer sehingga karya-karya yang dihasilkan bisa layak terbit. Tema korupsi memiliki kekuatan ‘memaksa’ peserta untuk berpikir atau melakukan sedikit riset tentang realita di sekitarnya serta bagaimana cara mensikapinya. Selain itu, tema ini juga cukup kontekstual yang berarti sudah memenuhi prinsip-prinsip jurnalistik. Prinsip jurnalistik juga sangat diperhitungkan dalam dunia penerbitan (mungkin kapan-kapan saya akan bercerita tentang hal ini).

Jika temanya terlalu self-minded seperti ‘Cinta’ (misalnya), dikawatirkan cenderung mendorong blogger untuk menulis dengan prinsip close writer, dengan terjebak pada hal-hal yang terlalu simpel – yang nantinya malah berdampak buku ini gagal terbit.

Yup.. that’s all.. ^^ just hope we can understand this .. mohon maaf jika ada sahabat yang kurang setuju dengan tema ini..

——————————————–

Bagi sahabat-sahabat blogger yang belum tahu tentang Anti Korupsi BlogPost Competition, uraian tentang kompetisi ini bisa dibaca di artikel “Anti Korupsi Blogpost Competition“. Sedangkan kelengkapan kompetisi dapat dilihat pada menu Kompetisi, Pendaftaran, dan Banner.

Saya masih menunggu tulisan temen-temen.. dan terima kasih pula buat sahabat-sahabat yang sudah mendaftarkan artikelnya… matur nuwun atas partisipasinya yaaa.. ^^

.

79 Komentar di “Dari Dapur”

 

|
  1. Yolis berkata:

    Ooohh… Ini yang dimaksud penulis yang ‘merem nulis’ sama ‘melek nulis’ itu yah mas?? Hmm… Okeh.. Okeh.. Jadi makin ngerti πŸ˜€

    Kalo untuk urusan tema sih dari awal aku yakin pasti tema yang diangkat itu ‘ga biasa’, hehe.. Pokoknya lanjuuuttkaann! πŸ˜€

  2. agusta berkata:

    satu pertanyaan untuk smpean mas? apa sampean bener-bener update tulisan ini dari dapur? kalo memang iya, wah hebat donk. ternyata dapur buat sampean juga bisa jadi inspirasi. hehe

    btw makasih mas, udah komen di artikel saya. insyaAllah itu yang pertama, ditunggu saja artikel berikutnya, oke

  3. ivan kavalera berkata:

    Wah, jadi malu nih, mas Jodie menganggap aku ahlinya. Padahal aku hanya selalu mengintai dari wilayah paling pinggir kok, mas.

  4. Latifah hizboel berkata:

    Agak berat sih temanya, ada rasa khawatir salah dalam penulisan. Tapi saya coba dengan simple aja.

    Makasih ya atas infonya, jadi tahu pengetahuan tentang cara menulis.

  5. septirani berkata:

    waahh kalau aku jadi open writer sulit sepertinya mas..
    soalnya aku gak bisa meriset sesuatu..hihihih
    maklum anak muda,.
    tapi aku banyak belajar dari tulisan tulisan teman teman blog yg open writer mudah mudahan aku bisa cepet nulis tentang kedaaan sekitar πŸ˜€

  6. hanif IM berkata:

    setuju, memang masyarakat bloger harus di beri wawasan dan tantangan bagaimana menghadapi masalah yang ada dewasa ini, apalagi tentang korupsi. hehe

  7. PRof berkata:

    Tak bisa dipungkiri, Online – Offline adalah 2 dunia yang berbeda, namun alangkah indahnya jikalau dapat menyelaraskan ke-2 nya……

  8. prof. helga berkata:

    ooh jadi gituu

    ntar lagi aku bikin artikelnya om
    tunggu aja

  9. buwel berkata:

    wah gitu ya, open dan close writer… thanks mas udah mo berbagi ilmunya…

  10. buwel berkata:

    thanks ilmunya neh, open dan close writernya….

  11. kakve-santi berkata:

    kok tulisannya gag kebaca ya..?

  12. aditya berkata:

    Bang jody yang baek…akhirnya saya bisa buka situs ini…tapi lewat profider speedy…ndak pake indosat lagi….saya udah masang banner…apa perlu saya submit ulang artikel dan url blog saya….?tolong penjelasanya ya bang…balas langsung ke blog saya aja…trims….

    • Joddie berkata:

      hoho.. makasih infonya mas.. kayak’e ini aku mo pindah hosting aja deh.. yg ini perasaan makin lama makin lambat euy.. trus banyak masalahnya..

  13. matanaga berkata:

    info yg menarik mas?
    tema korupsi & cinta saling mengait sepertinya
    kompetisi yg menantang nih..

  14. fanny berkata:

    berarti aku termasuk penulis close writer. he he he..berhubung menulis hanya jadi hobi. tks banget lho infonya ini. memang gak mudah menulis dg tema yg sudah ditentukan. apalagi kalo tema itu gak menarik bagi si penulis.

    tapi saya rasa itu hak dari panitia utk mengadakan kompetisi menulis dg tema yg ditentukan. jadi, tak perlu dong meminta maaf. dg kata lain : suka2 panitia dong mau temanya apa. peserta kudu ngikut aja. he he he…

    • Joddie berkata:

      kalo boleh ngomong sih, mbak fanny punya peluang besar untuk jadi open writer ^^ bener nih… aku ada insting ke situ.. ciee..cieee…

  15. ivan kavalera berkata:

    Mampir lagi menjenguk mas Jodie.

  16. U-marr berkata:

    lam knal y…
    artikel yg menarik πŸ™‚

  17. U-marr berkata:

    lam knal y…
    artikel yg menarik kawand…

  18. aulawi berkata:

    terimakasih infonya, sungguh bermanfaat bagi para blogger yang haus ilmu seperti aku dan teman blogger lain tentunya πŸ™‚

  19. Fi berkata:

    hohoho…seumur umur baru ngerti disini kalo menulis itu ada yang buka mata dan menutup mata. ^open and close writer^

    jadi mas jodie-nya termasuk yang mana nih???

    • Joddie berkata:

      kalo buku-bukuku semuanya pengetahuan umum.. so open writer doonk.. hehe.. tapi kalo pas kumat egoisnya ya jadi close writer juga ding.. hihi..

  20. ranny berkata:

    idem ma jeung yoliz jadi ngarti dah…baca neh posting jadi melek hihihihh

    kalo pribadi seh mengenai neh tema,ga masalah, malah memacu para blogger untuk menunjukkan pandangan mereka mengenai hal yang lagi HOT skrang ini..sangat menyentuh dunia jurnalistik ^^ hehe

    smangaad yahhh ^^

    • Joddie berkata:

      halah.. cuman ngikut aja.. hehe.. tapi emang bener, pengetahuan dasar jurnalistik penting banget buat seorang penulis.. ^^

  21. NURA berkata:

    salam sobat
    iya mas Joddie benar ,,
    hanya tulisan yg open writer ,yang diminati penerbit.
    karena karyanya dibutuhkan masyarakat.

  22. dinoe berkata:

    penjabaran yang mantap bang….thanks udah berbagi……salam persahabatan….

  23. dinoe berkata:

    saya ikutan koment @prof aja bang….Online – Offline adalah 2 dunia yang berbeda, namun alangkah indahnya jikalau dapat menyelaraskan ke-2 nya……sehingga menjadi suatu karya yang benar-benar terdiri dari dua sisi yang saling melengkapi…..salam

  24. mt berkata:

    wah, aku dapat pelajaran di sini

    • Joddie berkata:

      ho.ho… kalo buku mas MT yg guru kehidupan itu jelas2 open writer mas.. aku udah baca loh.. salut deh, semoga sukses dengan tulisannya yah.. ^^

  25. Celetukan Segar berkata:

    Saya sudah daftar kang Joddie!

    Judulnya : Kisah 1o Hari Terpidana Korupsi Yang Idealis!

  26. ayas berkata:

    nambah ilmu lagi ;D

  27. antok berkata:

    makasih undanganya untuk ikut kompetisi tapi takut je masih newbie tidak tau seo, penilaianya tuch berdasarkan google atau gak maz ? klo berdasarkan google tidak begitu paham seo :-p

    berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya lagi makasihh πŸ˜€

  28. Joddie berkata:

    @ilyas, ayas, umar, aulawi, buwel, fi, nura, dinoe: makasih atas kunjungan dan komentarnya yah.. ^^

  29. mc berkata:

    apapun alasannya, aku blun punya ide ut postingan ttg korupsi wkwkwkwkw

  30. richo berkata:

    ternyata ada 2 type penulis yah….. aku ga tau dunia penulisn heheh mantap…. gut lak

  31. attayaya berkata:

    lha untuk mencari suatu solusi baguslah
    khan kita ga pada ikutan melakukan korupsi juga
    ayo semangat
    jalan terus

  32. sauskecap berkata:

    yang penting bukunya enak dibaca sudah cukup buat saya, boleh open atau close writer

  33. Celetukan Segar berkata:

    Kang Joddie!

    Saya daftar artikel lagi judulnya : href=”http://celetukansegar.blogspot.com/2010/02/bicara-korupsi-di-hari-valentine.html”>Bicara Korupsi Di hari Valentine

  34. Joddie berkata:

    @mc, attayaya, richo, sauskecap: makasih atas komentar dan kunjungannya yaaaa…

  35. Kristanto Wds berkata:

    Aku mengerti… jadi kalo aku mau terus menulis juga aku gak boleh asal-asalan ya… supaya besuk kalo ada produser yang melirik udah ada persiapan… (ngarep banget) πŸ˜› πŸ˜€

  36. Bayu Lebond berkata:

    asemik…lg ditinggal rongdino koment’ne wes sak gambreng…wkwkwkwk…pokok’e nulis…sok yen aq muleh solo tak mampir…

  37. Bayu Lebond berkata:

    tambah dunk…nusuk’anne ngendi sam…bojoku wong sumber nayu tugu ireng…

  38. Celetukan Segar berkata:

    Saya kirim lagi judulnya : Kata Itu Begitu Menyalak Liar Membisingkan

  39. Mas Ben berkata:

    Ditunggu deh lomba-lomba selanjutnya πŸ™‚

    Salam bentoelisan
    Mas Ben

  40. 7 taman langit berkata:

    salam sejahtera
    dapat ilmu baru nih tentang type penulis
    kalo saya sich
    termasuk close writer
    trims

  41. julie berkata:

    saya juga kayanya close writer karena senangnya nulis yang suka suka aja
    salamkenal mas joddie

  42. Joddie berkata:

    @7 taman langit & Julie : he.he.. semuanya tetep berawal dari situ kok.. termasuk saya.. bahkan (kalo pas kumat) sampe sekarang nih..
    eh.. kalo Julie, perasaan u pernah mampir ke sini deh.. aku juga pernah ke blogmu tuuh… (udah lupa yah??)

  43. attayaya berkata:

    baru ndaftar neh

  44. attayaya berkata:

    moga2 syaratnya udah terpenuhi
    hehehe…

  45. masichang berkata:

    Sudah saya kirimkan mas artikel saya semoga mendapat penilaian.. diterima ja syukur…

    oh ya mas sering sering ngasih ilmu gini ya mas? cara follownya gimana ya? tak ad firend aja ya mas?

  46. Bayu Lebond berkata:

    kepada YTH,
    Sam JP
    ditempat

    dengan ini gw mengajukan proposal permohonan tuk tukar-menukar link/banner…sudikah kiranya proposal permohonan pertukaran link/banner dapat dikabulkan.
    demikianlah proposal permohonan ini gw sampaikan semoga dapat menjadikan pertimbangan n dapat dilaksanakan dalam tempo sesingkat-singkatnya.

    hormat gw

    Bayu Lebond
    (orang yg selalu kehilangan korek)

  47. Emily berkata:

    salam pagi nan ceria sahabat jodie dan cahabat pena laiiinya

 

|

 

 

Tulis Komentar

Copyright © 2010 CeritaInspirasi.net. All rights reserved. Powered by Gravis Web Design